Minggu, 15 November 2009

peran sistem informasi bagi setiap level manajemen


SISTEM INFORMASI
SISTEM adalah : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
INFORMASI adalah : Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
SISTEM INFORMASI adalah : suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
1. KONSEP DASAR SISTEM
Adalah suatu sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, brkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan sesuatu untuk mencapai suatu sasaran.
Prosedur adalah : urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan APA (WHAT) yang harus dikerjakan, SIAPA (WHO) yang mengerjakan, KAPAN (WHEN) dikerjakan dan BAGAIMANA (HOW) mengerjakannya.
Dalam suatu sistem terdiri dari sub sistem-sub sistem dan komponen-komponen yang membentuk suatu sistem.
Suatu sistem akan membentuk maksud
1. Untuk mencapai tujuan
2. Untuk mencapai sasaran.
KARAKTERISTIK SISTEM DAN SIFAT-SIFAT SISTEM
1. Mempunyai komponen-komponen
Komponen sistem adalah : suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batas Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lain.
3. Penghubung Sistem
Media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lain
4. Masukan Sistem
Energi yang dimasukkan dalam suatu sistem
5. Keluaran Sistem
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
6. Pengolahan Sistem
Bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
7. Sasaran Sistem
Karakteristik sistem yaitu: suatu sistem yang memiliki tujuan dan sasaran-sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
8. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem adalah : apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
KLASIFIKASI SISTEM
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
 Sistem Abstrak adalah : sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak secara fisik.
Contoh : Sistem Teologi.
 Sistem Fisik adalah : sistem yang ada secara fisik.
Contoh : Sistem komputer.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
 Sistem Tertentu adalah : sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.
Contoh : sistem komputer yang berjalan sesuai dengan program yang dijalankan.
 Sistem Tak Tentu adalah: kondisi masa depan yang tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
Contoh : ramalan cuaca.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem Tertutup adalah : sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh sistem luar, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan pihak luar.
Sistem terbuka adalah : sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar sistem atau sub sistem yang lain karena sistem ini terbuka perlu ada pengendalian.
KONSEP INFORMASI
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi kerdil, dan akhirnya berakhir.
Informasi adalah data yang melalui pengolahan untuk menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya.
SUMBER INFORMASI adalah Data
DATA adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata.
SIKLUS INFORMASI
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang masih belum bercerita sehingga perlu diolah menjadi suatu model yang nantinya menghasilkan informasi .
JOHN BURCH menggambarkan siklus informasi sbb:
Siklus Ini Terus Berlanjut.
KUALITAS INFORMASI
Tergantung 3 hal yang menggambarkan kualitas informasi:
• AKURAT : informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
• TEPAT WAKTU : berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat
• RELEVAN : berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.
INFORMASI DALAM LINGKUP SISTEM INFORMASI
memiliki beberapa ciri :
1. Benar atau Salah, ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak
2. Baru, Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
3. Tambahan, Informasi dapat atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
4. Korektif, Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya.
5. Penegas, Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran Informasi.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SIM didefinisikan : kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem Informasi yang menyediakan informasi baik untuk keperluan manajerial maupun operasi.
Definisi lain SIM adalah : sistem manusia / mesin yang menyediakan informasi, untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
SIM disediakan dengan maksud untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen yaitu manajemen tingkat bawah, menengah dan manajemen tentang kondisi pada saat ini.
SIM
• Sistem Informasi Akuntansi
• Sistem Informasi Pemasaran
• Sistem Informasi Manajemen Persediaan
• Sistem Informasi Personalia
• Sistem Informasi Distribusi
• Sistem Informasi Pembelian
• Sistem Informasi Kekayaan
• Sistem Informasi Analisis kredit
• Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan
• Sistem Informasi Teknik
Direktur,
Manajemen Tingkat Atas
Wakil Dir Eksk
Kepala Devisi
Manajemen Tingkat Menengah
Kepala Cabang
Mandor
Pengawas
Manajemen Tingkat Bawah
PERAN SISTEM INFORMASI BAGI MANAJEMEN
Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukan. Sumber informasi bisa berasal dari informasi Eksternal dan informasi Internal (berasal dari hasil operasi PDE/NON PDE) Eksternal (peraturan pemerintah, trend dan budaya, politik, ekonomi, pasar, pasar produk, pesaing dll).
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem infor dapat mengena dan berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen. Untuk itu maka analis sistem harus mengerti terlebih dahulu apa kegiatan dari manajemen untuk masing-masing tingkatan dan bagaimana tipe keputusan yang akan diambil. Akhirnya diharapkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan dapat mengena sesuai dengan yang dibutuhkan manajemen.
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Informasi diperoleh dari sistem informasi;
Sistem informasi adalah : suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
KOMPONEN SISTEM INFORMASI
1. Blok masukan (Input)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Teknologi
Merupakan “Kotak Alat” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima Input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran.
Teknologi terdiri dari 3 bagian utama ;
~ Teknisi
~ Perangkat lunak
~ Perangkat keras
3. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi Procedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data, input data yang tersimpan dibasis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
4. Blok Basis Data/Dasar Data/Data Base
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
5. Blok Keluaran
Blok produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakaian sistem.
6. Blok Kendali
Blok kendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur dapat diatasi.
BLOK SISTEM INFORMASI YANG SALING BERINTERAKSI
Pemakai Pemakai Input
Pemakai Pemakai Pemakai Pemakai
TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
1. Perlunya Pengembangan Sistem
Pengembnagan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan sistem ynag lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada.
Sistem yang lama perlu diganti atau diperbaharui karena beberapa hal yaitu :
a. Adanya ketidak beresan dalam sistem yang lama sehingga sistem yang lama tidak dapat beroprasi dengan baik.
b. Pertumbuhan Organisasi
c. Untuk meraih kesempatan (mempercepat pengambilan keputusan)
d. Adanya intruksi-intruksi (misalnya intruksi dari pemerintah)
Dengan Berkembangnya Sistem Baru diharapkan akan meningkatkan :
~ Kinerja
~ Informasi
~ Peningkatan keuntungan dan penurunan biaya
~ Peningkatan pengendalian
~ Peningkatan Efisiensi
~ Peningkatan pelayanan
2. Perinsip Pengembangan Sistem
a. Sistem dikembangkan untuk manajemen
b. Sistem yang dikembangkan membutuhkan modal besar sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik-bainya.
c. Sistem yang dikembangkan membutuhkan orang terdidik
d. Tahapan kerja dan tugas-tugas harus dilakukan dalam proses pengembangan system
e. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM
ANALIS SISTEM
DESAIN SISTEM SECARA UMUM
DESAIN SISTEM TERINCI
SELEKSI SISTEM
IMPELEMENTASI SISTEM
PERAWATAN SISTEM
PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
1) Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan) pendekatan klasik /tradisional adalah : pendekatan dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan disistem tanpa dibekali dengan alat-alat dengan teknik-teknik yang memadai. pendekatan terstruktur adalah : pendekatan yang dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga hasil akhir sistem yang dikembangkan akan menghasilkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
2) Pendekatan Sepotong lawan Pendekatan Sistem (dipandang dari sasaran yang ingin dicapai)Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekanakan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja.Pendekatan sistem mendekatkan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi.
3) Pendekatan Bawah-Naik lawan Pendekatan Atas-Turun (dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem)Pendekatan Bawah-Naik dari level bawah organisasi yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan Atas-Turun sebaiknya dimulai dari level atas organisasiyaitu level perencanaan strategi.
4) Pendekatan Sistem Menyeluruh Lawan Pendekatan Moduler (dipandang dari cara mengembangkannya) Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.Pendekatan moduler berusaha memecahkan sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana sehingga sistem akan lebih mudah dipahami, dikembangkan.
5) Pendekatan Lompat Jauh lawan Pendekatan Berkembang (dipandang dari teknologi yang akan digunakan) Pendekatan Lompat Jauh merupakan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih Pendekatan berkembang merupakan teknologi canggih hanya untuk mengaplikasi yang memerlukan apa saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-periode berikutnya, mengikuti kebutuhan sesuai dengan pengembangan teknologi yang ada.
ALAT-ALAT DAN TEKNIK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik yaitu:
~ Hipo Diagram
~ Structured Chart
~ Data Flow Diagram
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk bagan yaitu :
1. Bagan untuk menggambarkan Aktifitas
a. Bagan Alir Sistem
b. Bagan Alir Program
- Bagan alir logika program
- Bagan alir program komputer
c. Bagan Alir Kertas Kerja
d. Bagan Alir hubungan Data base
e. Bagan Alir Proses
2. Bagan Untuk Menggambarkan Tata Letak
3. Bagan Untuk menggambarkan hubungan Personil
a. Bagan Distribusi Kerja
b. Bagan Organisasi
ANALIS SISTEM DAN PEMROGRAMAN
Analis sistem adalah : orang yang menganalisa sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menemukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan.
Pemrogram adalah : orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem.
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PEMROGRAM DENGAN ANALIS SISTEM
PEMROGRAM
1. Tanggung jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program computer
2. Pengetahuan pemrogram cukup terbatas pada teknologi kompute, sistem komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan
3. Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan intruksi-intruksi program
4. Pekerjaan pemrogram tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program
ANALIS SISTEM
1. Tanggungjawab analis sistem tidak banyak pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan
2. Pengetahuan analis sistem harus luas tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya
3. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar
4. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang tidak terbatas pada sesama analis sistem/pemrogram tetapi juga memakai sistem dan manajer
Analis sistem / sistem analis adalah : orang yang menganalisasistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan.
Analis sistem juga disebut analis Informasi, Analis Bisnis, Perancangan Sistem, Konsultan Sistem dan Ahli Teknik
PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN ANALIS SISTEM
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Misalnya:
1. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputerdan pemrograman computer
2. Pengetahuan tentang Bisnis secara umum
3. Keahlian pemecahan masalah
4. Keahlian komunikasi antar personal
5. Keahlian membina hubungan antar personal.
TEAM PENGEMBANGAN SISTEM
Anggota dari team pengembangan sistem trgantung dari Besar-Kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani. Team ini secara umum dapat terdiri dari personal-personal sebagi berikut:
1. Manajer Analisi Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem
5. Analis Sistem Junior
6. Pemrogram Aplikasi Senior
7. Pemrogram Aplikasi
8. Pemrogram Aplikasi Yunior

Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi. Kegiatan manajemen tingakt atas, menengah dan bawah adalah berbeda. Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan informasi, karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat diketahui dari masing-masing kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikatagorikan sebagai berikut :
a. Perencanaan strategis (strategic planning), merupakan kegiatan manajamen tingkat atas
b. pengendalian manajemen (management control), merupakan kegiatan manajemen tingkat menengah
c. penegndalian operasi (operasional control), merupakan kegiatan manajemen tingkat bawah.


Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

Keterampilan manajer
.Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
• Perilaku terhadap karyawan
• Perilaku terhadap organisasi
• Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Jumat, 30 Oktober 2009

tinjauan teori manajemen secara umum

TINJAUAN TEORI SECARA UMUM
Manajer mengelola lima jenis sumber daya :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin ( termasuk fasilitas dan energi )
4. Money ( Uang )
5. Informasi / Sumber daya konseptual
Alasan perlu diberikan perhatian pada manajemen informasi :
a. Pengaruh ekonomi internasional
b. Persaingan Dunia
c. Kompleksitas Teknologi Yang Semakin Meningkat
d. Batas Waktu Yang Singkat
e. Kendala – kendala sosial
Suatu pandangan system (system view)
1. Kompleksitas struktur organisasi / rincian pekerjaan
2. Tujuan yang baik
3. Kerjasama semua bagian dalam organisasi
4. Keterkaitan organisasi dengan lingkungannya
5. Penilaian yang tinggi pada informasi dengan feedback
Evaluasi Sistem Berbasis Komputer
1) Fokus Awal pada Data ( bagaimana mendapatkan data )
2) Focus baru pada informasi ( bagaimana mengola data )
3) Fokus revisi pada pendukung keputusan ( DSS )
4) Fokus kini pada komunikasi ( otomatisasi kantor )
5) Fokus potensial pada konsultasi ( Sistem pakar )


Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.[1] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.[2] Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.[3]
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Di awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.[4]
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirlkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

manfaat SIM

manfaat sim

1. Analisa saya terhadap makna SIM , jika dikaitkan dengan peran sarana dan SDM di sekolah, adalah :
Penggunaan komputer untuk membuat administrasi sekolah baik untuk kepala sekolah, guru, maupun siswa. Seperti laporan bulanan termasuk penginputan data-data nilai akademik siswa, surat-surat yang berhubungan dengan murid (Surat Keterangan, Undangan, Pemberitahuan) data-data siswa, data penerimaan siswa baru. Sedangkan untuk pembayaran SPP, pengagendaan surat masuk-keluar, penyusunan jadwal piket guru harian, data mutasi murid, daftar urut kepangkatan, buku penghubung, pengumuman-pengumuman, dilakukan dengan sistem manual (data yang ditulis di papan data).
Para staf pengajar maupun TU sudah mampu membuat laporan-laporan menggunakan aplikasi Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Power Point.
Rata-rata staf pengajarnya lulusan S1 PAI dan DII PGSD.
Tenaga Pengajar masih kurang jumlahnya, namun karena adanya pengangkatan guru untuk tahun ajaran ini, maka diperkirakan dapat menutupi jumlah kekurangan tersebut.
Staf pengajar tetap menjalankan SIM secara manual dalam membuat laporan yang sederhana.

2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen bagi sekolah, antara lain :
Mempermudah proses penjadwalan,
Memperkenalkan dunia IT secara dini kepada siswa,
Pengelolaan Kepegawaian akan semakin mudah dan cepat,
Informasi alumni, siswa lulus, siswa DO, siswa meninggal dunia akan tercatat data Historynya,
Bagian administrasi, Kepala Sekolah akan semakin mudah menyusun rencana jangka pendek, jangka panjang, untuk meningkatkan Mutu Sekolah,
Mempermudah proses akumulasi nilai ; nilai harian, nilai tengah semester, nilai akhir semester,
Pembuatan transkip nilai baik berupa raport maupun print out biasa,
Wali kelas dapat mengontrol hasil akademik siswanya secara mudah dan cepat,
Laporan Keuangan akan otomatis terbentuk, dan disesuaikan dengan kebutuhan Pembukuan Sekolah,
Proses penerimaan siswa baru akan semakin cepat dan akurat,
Informasi quota penerimaan dan nilai minimal akan selalu Real Time dihadapan Wali Murid,
Rangking berdasarkan Nilai, otomatis akan terbentuk,
Jurnal informasi penerimaan siswa baru akan otomatis terbentuk,
Laporan statistik berdasarkan Nilai, Jenis Kelamin, Umur, Pekerjaan, Orang Tua, Alamat asal akan terbentuk otomatis, dan
Mempermudah proses penyusunan laporan yang diminta oleh pihak DINAS PENDIDIKAN.

3. Langkah-langkah perencanaan dan pengembangan implementasi SIM di sekolah, antara lain :
Diperlukan suatu dukungan kebijakan ; Sekolah mengeluarkan kebijakan untuk mengedepankan pengintegrasian TIK untuk pembelajaran. Misalnya melalui pencanangan visi, misi, peraturan dan rencana induk/rencana strategis sekolah ke depan.
Penyiapan SDM ; Sekolah mengembangkan ICT literacy para guru dan kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran (termasuk berbagi strategi/metode pembelajaran yang efektif). Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, pengiriman mengikuti loka karya atau seminar, terlibat aktif dalam komunitas jaringan di sekolah. Di samping itu, sekolah juga harus menyiapkan tenaga teknis dalam bidang TIK untuk pembelajaran.
Penyiapan fasilitas ; sekolah menyiapkan fasilitas yang kondusif agar dapat mendapatkan aneka sumber dengan menyiapkan beberapa fasilitas seperti, perpustakaan (cetak dan non-cetak), komputer yang terhubung dengan LAN, koneksi internet, VCD/DVD player plus televisi, serta komposisi ruang kelas.
Penyediaan software pembelajaran; penyediaan software pembelajaran seperti buku, modul, LKS, program audio cassette, VCD/DVD, CD-ROM interaktif, dan lain-lain dapat dilakukan dengan cara membeli produk yang telah ada di pasar atau memproduksi sendiri.
Penyiapan tenaga teknis ; fasilitas TIK yang ada di sekolah hendaknya didukung oleh beberapa tenaga teknis yang memiliki keahlian atau keterampilan dalam mengelola dan memelihara peralatan tersebut.
Menyiapkan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak dan SDM dalam kaitannya dengan pengembangan SIM yang fungsional.

4. Masalah-masalah kursial (Gawat) yang dihadapi dalam pengembangan SIM pendidikan, yaitu :
Pengguna tidak familiar dengan software SIM tersebut,
Maintenance dan kesalahan-kesalahan program tidak bisa diatasi langsung oleh pemakai (pengguna Software SIM),
Hardware, yakni berkaitan dengan teknologi dan infrastuktur. Terbatasnya hardware dan software serta masih sedikitnya instansi sekolah yang terhubung pada jaringan baik lokal (LAN) maupun global (Internet) menyebabkan perkembangan tidak dapat berjalan lancar,
Brainware, yakni Sumber Daya Manusia, yakni kemampuan para pengajar maupun staff dalam menggunakan internet yang masih sangat terbatas,
Kesiapan SDM (ICT literacy dan kompetensi guru),
Ketersedian fasilitas TIK,
Ketersediaan bahan belajar berbasis aneka sumber, dan
Keberlangsungan (sustainability) karena keterbatasan dana

5. Aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan atau perancangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, adalah :
Aspek Pemerataan dan Perluasan Akses
a. Mengembangkan program-program pendidikan akademik, dan profesi
b. Meningkatkan kerjasama dengan sekolah-sekolah / lembaga mitra untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
c. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah provinsi dan kota/kabupaten dan lembaga lain untuk memperluas kesempatan belajar.
Aspek Mutu, Relevansi dan Daya Saing
Dalam rangka mencapai mutu pendidikan yang baik, harus dilaksanakan dengan penerapan teknologi yang tepat. Penerapan teknologi dalam pendidikan di era global informasi tidak lain adalah bentuk aplikasi jenis- jenis teknologi informasi mutakhir dalam praktek pendidikan. Proses belajar mengajar yang menerapkan teknologi informasi mutakhir dapat berupa penggunaan media elektronik seperti radio, TV, internet dan sistem jaringan komputer, serta bentuk-bentuk teledukasi lainnya. Pemilihan jenis media sebagai bentuk aplikasi teknologi dalam pendidikan harus dipilih secara tepat, cermat dan sesuai kebutuhan, serta bermakna bagi peningkatan mutu pendidikan kita.
• Meningkatkan relevansi kurikulum dan kualitas pembelajaran
• Meningkatkan pendayagunaan TIK dalam pendidikan
• Meningkatkan kreativitas, entrepeneurship, dan kepemimpinan siswa

Aspek Peningkatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Citra Publik
Diperlukan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu meningkatkan pelayanan dan mendukung penyediaan informasi dan pelaporan bagi penentu kebijakan pendidikan dan pemangku kepentingan serta penyelenggaraan pembelajaran secara tepat, transparan, akuntabel, dan efisien.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
1) Peningkatan peran pengawas pendidikan,
2) Peningkatan infrastruktur manajemen pendidikan, dan
3) Peningkatan Pemanfataan TIK dalam tata kelola pendidikan.
Meningkatkan Kualitas
Dalam persiapan menuju sekolah berstandar internasional (SBI) ini telah memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses belajar mengajar. Bantuan peranti lunak dan perangkat keras dari pemerintah akan membantu meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah.
Aspek Penataan dan Pengelolaan Pendidikan.
Dunia pendidikan juga memerlukan pengelolaan informasi yang baik. Pengelolaan informasi siswa, guru, pegawai, mata pelajaran, laboratorium, dan lain sebagainya dapat dilakukan secara baik bila ada sistem pengelolaan informasi yang baik. Banyak sekali manfaat yang dirasakan bila terdapat sistem informasi yang baik, diantaranya adalah pencarian data dapat dilakukan dengan mudah, pengelolaan data menjadi lebih efesien, tidak ada duplikasi data dan lain sebagainya. Jika tidak ada sistem informasi yang baik maka hal-hal seperti itu sulit untuk dilakukan. Untuk menjamin kesinambungan dari perubahan dan perbaikan yang dicapai, perlu dikembangkan sebuah program pelatihan untuk lembaga-lembaga pelatihan guru, baik sebelum maupun setelah mulai mengajar.
Pengembangan pendekatan manajemen Sistem Informasi (Information System / IS) yang terarah pada organisasi kami merupakan bentuk pengaruh evolusi teknologi terhadap dunia usaha dewasa ini. Peran penting sistem informasi terhadap kinerja bisnis kami, pengembangan sumber daya manusia dan nilai tambah lainnya, terutama bagi pemegang saham, membutuhkan tim yang berdedikasi tinggi dan profesional dalam bidang manajemen sistem informasi.
Tantangan akan muncul sesuai dengan kebutuhan. Setiap tantangan harus ditangani sesuai prioritas guna menjamin kepuasan terhadap jasa layanan pelanggan dalam skala bisnis yang luas. Perusahan kami menggunakan sistem terintegrasi yang menghubungkan seluruh aspek bisnis. Terlepas dari fokus dari aktifitas baik berupa supply chain, financial, atau yang berhubungan langsung dengan kegiatan penjualan, manfaat dari sistem informasi akan dirasakan oleh seluruh komunitas bisnis kami.
Salah satu manfaat terpenting dari investasi CCBI pada teknologi sistem informasi selama lima tahun terakhir adalah dengan meningkatnya kemampuan karyawan di seluruh level organisasi kami.
Masa depan akan menjelang. Teknologi akan terus berkembang dan menciptakan peluang baru untuk peningkatan produktifitas sumber daya manusia.
Kemampuan karyawan kami untuk menggunakan informasi akan terus meningkat, kualitas infrastruktur publik akan meningkat, dan pelanggan kami akan membangkitkan kebutuhan akan layanan baru seiring kemajuan teknologi. Seluruh hal tersebut membutuhkan dukungan dari tim yang profesional dalam organisasi kami.
Departmen IS akan melanjutkan kemitraannya dengan pimpinan dari setiap lini bisnis internal,
serta ikut membantu proses evolusi guna meningkatkan kualitas investasi sistem informasi di perusahaan kami, dan pada akhirnya untuk meningkatkan layanan terhadap pelanggan.


Pengembangan pendekatan manajemen Sistem Informasi (Information System / IS) yang terarah pada organisasi kami merupakan bentuk pengaruh evolusi teknologi terhadap dunia usaha dewasa ini. Peran penting sistem informasi terhadap kinerja bisnis kami, pengembangan sumber daya manusia dan nilai tambah lainnya, terutama bagi pemegang saham, membutuhkan tim yang berdedikasi tinggi dan profesional dalam bidang manajemen sistem informasi.
Tantangan akan muncul sesuai dengan kebutuhan. Setiap tantangan harus ditangani sesuai prioritas guna menjamin kepuasan terhadap jasa layanan pelanggan dalam skala bisnis yang luas. Perusahan kami menggunakan sistem terintegrasi yang menghubungkan seluruh aspek bisnis. Terlepas dari fokus dari aktifitas baik berupa supply chain, financial, atau yang berhubungan langsung dengan kegiatan penjualan, manfaat dari sistem informasi akan dirasakan oleh seluruh komunitas bisnis kami.
Salah satu manfaat terpenting dari investasi CCBI pada teknologi sistem informasi selama lima tahun terakhir adalah dengan meningkatnya kemampuan karyawan di seluruh level organisasi kami.
Masa depan akan menjelang. Teknologi akan terus berkembang dan menciptakan peluang baru untuk peningkatan produktifitas sumber daya manusia.
Kemampuan karyawan kami untuk menggunakan informasi akan terus meningkat, kualitas infrastruktur publik akan meningkat, dan pelanggan kami akan membangkitkan kebutuhan akan layanan baru seiring kemajuan teknologi. Seluruh hal tersebut membutuhkan dukungan dari tim yang profesional dalam organisasi kami.
Departmen IS akan melanjutkan kemitraannya dengan pimpinan dari setiap lini bisnis internal,
serta ikut membantu proses evolusi guna meningkatkan kualitas investasi sistem informasi di perusahaan kami, dan pada akhirnya untuk meningkatkan layanan terhadap pelanggan.
Pengembangan pendekatan manajemen Sistem Informasi (Information System / IS) yang terarah pada organisasi kami merupakan bentuk pengaruh evolusi teknologi terhadap dunia usaha dewasa ini. Peran penting sistem informasi terhadap kinerja bisnis kami, pengembangan sumber daya manusia dan nilai tambah lainnya, terutama bagi pemegang saham, membutuhkan tim yang berdedikasi tinggi dan profesional dalam bidang manajemen sistem informasi.
Tantangan akan muncul sesuai dengan kebutuhan. Setiap tantangan harus ditangani sesuai prioritas guna menjamin kepuasan terhadap jasa layanan pelanggan dalam skala bisnis yang luas. Perusahan kami menggunakan sistem terintegrasi yang menghubungkan seluruh aspek bisnis. Terlepas dari fokus dari aktifitas baik berupa supply chain, financial, atau yang berhubungan langsung dengan kegiatan penjualan, manfaat dari sistem informasi akan dirasakan oleh seluruh komunitas bisnis kami.
Salah satu manfaat terpenting dari investasi CCBI pada teknologi sistem informasi selama lima tahun terakhir adalah dengan meningkatnya kemampuan karyawan di seluruh level organisasi kami.
Masa depan akan menjelang. Teknologi akan terus berkembang dan menciptakan peluang baru untuk peningkatan produktifitas sumber daya manusia.
Kemampuan karyawan kami untuk menggunakan informasi akan terus meningkat, kualitas infrastruktur publik akan meningkat, dan pelanggan kami akan membangkitkan kebutuhan akan layanan baru seiring kemajuan teknologi. Seluruh hal tersebut membutuhkan dukungan dari tim yang profesional dalam organisasi kami.
Departmen IS akan melanjutkan kemitraannya dengan pimpinan dari setiap lini bisnis internal,
serta ikut membantu proses evolusi guna meningkatkan kualitas investasi sistem informasi di perusahaan kami, dan pada akhirnya untuk meningkatkan layanan terhadap pelanggan.

pengertian sistem informasi manajemen

Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.


Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing

Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.



Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :

  1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
  2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
  3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)


Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

sistem informasi rnanajernen merupakan suatu sistern yang biasanya diran¬cang bersama sarna dengan sistern pengolahan transaksi. Berdasarkan fungsi utamanya , kedua sistem tersebut memang berhubungan sangat erat. Sistern pengolahan transaksi bertilgas untuk mencatat data dan transaksi, mengolahnya, dan menyaJikan informasi baku bagi pihak yang rnernerlukannya. Sistern informasi manajernen merupakan sistem infornlas' yang mengolah berbagai data dan informasi rnenjadi informasi baru yang jauh lebih berrnanfaat bagi para pernakainya.mcessing) untuk mengolah data men¬SPT menggunakan pengolahan data Di sisi lain, SIM untuk mengolah informasi yang berasal dari SPT rnenjadi informasi baru, yang biasanya bersifat lebill kornpleks atau lebih kornprehensif. Diketabui Contob pengplahan data, Sebuah bank mencatat data tramakli 1101ang nasabah, schingga .nasabah tersebut memiriki saldo awal bulan b,,apa rupiah. Transaksi pengambilan dan penyetoran yang dilakukan nasabah tersebut setiap bulan tanggal diprose, schingga diktlui inforniasi saldo Padakh~ bulan. Data storang nasabah diolah untuk dijadikan informail tentang scorang nasabah. Infor¬masi tentang scorang nasabah ini berguna untuk mengambil keputusan untuk nasabah itu sendiri
Contoh pengolahan informasi. Inforniasi yang sudih i n untuk masing-masing nasabah pasti diolah lebih lanjut menjadi informasi yang meliputi semua nasabah. Misalnya setelah
Informasisemua nasabah diolab, bank yang bewngkutan dapat mmghasilkan informasi uang Yangdisetor dan diambil selama satu bulan, lelta berapa total saldo smua nasabah Pada akhir bulan. Informasi ini berguna bagi manajer bank untuk menyediakan dana seberapa banyak Pada masl MOteitentu.mengenai sistem informasi
Sudahbarang tentu rnasih banyak contoh lain penjualan tiket seorang penumpang pesawat dan total penurunan
MisaInya, data penahaspang pada suatu periode. Contoh lain, data indeks prestasi seorang
pada suatu semester dan total indeks prestasi sernua rnahasiswa di suatu )urusan. Dilihat dari prosesnya, pengolahan data dan pengolahan informasi sebenarny
rneilgg>unakan proses yang sarna,.

A. Hubungan SIM dan SPT

Seperti sudah diuraikan di atas, SIM mcrupakan sistem informasi kelanjutan dati SPT. SPT harus ada dulu dan hasilnya akan diolah oleh SIM. Meskipun demi¬kian, tidak mudah membedakan SPT dengan SIM. Dalam penerapan sistem informasi di berbagai perusahaan, seringkali SPT dan SIM sudah merupakan suatu kesatuan. Hal ini disebabkan oleh kabumya batas antara SPT dan SIM.

SPT mengolah data menjadi informas~ SIM mengolah informasi menjadi informasi lain. Kalau kedua sistern informasi tersebut digabungkan, skemanya
akan terEhat seperti pada gambit di bawah ini.

Dati gambar tersebut terlihat, SPT mengolah data (fakta yang belum. berguna untuk pembuatan keputusan) menjadi informasi. Informasi ini sudah dapat digu¬nakan unruk membuat keputusan, tetapi lingkupnya biasanya terbatas. Apabila manajemen akan membuat keputusan yang sifatnya lebih menyeluruh, informasi tadi diolah lebih lanjut dengan pengolahan informasi. Informasi dapat dihasilkan melalui media softcopy (dihasilkan melalui tampilan di layar atau suara di speake~ maupun hardcopy (dicetak di kettas).

Sistem informasi manajemen memiliki karaktetistik sebagai berikut:

a. SIM tidak mencatat data ke dalam basis data, karena hal ini sudah dilakukan oleh SPT. SIM hanya mengambil atau membaca data dari basis data.

b. SIM banyak mengolah informasi menjadi informasi baru dengan pengolahan informasi. Dalarn beberapa hal, pengolahan informasi bisa saja menjadi satu proses dengan pengolahan data yang ada pada SPT.

c. Informasi dihasilkan melalui berbagai media, baik softeopy (melalui tampilan lay'ar, suara, atau tanda tanda tertentu. n lisalnya alarm) maupun hardcopy (dalam bentuk cetakan). Informasi tercetak diperlukan untuk informasi yang bersifat jangka panjang dan memerlukan analisis, misaInya laporan keuangan atau laporan penjualan. Sedang laporan soficopy diperlukan untuk informasi yang relatif sederhana dan ddak mernerlukan anahsis dalarn waktu lama, misaInya informasi saldo rekening bank dan status kiriman paket.

d. Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk membuat keputusan terstruktur dan keputusan semi terstruktur. Keputusan semi terstruktur adalah keputus¬an yang harus diambil karena timbul masalah yang jelas tetapi jalan keluarnya ada yang bersifat jelas dan ada yang tidak jelas. Masalah yang jelas contohnya adalah habisnya barang dagangan di gudang. jalan keluarnya yang jelas ada¬lah harus membeh lagi. jalan kehiar yang tidak jelas ada beberapa, rnisaInya harus membeli kepada pemasok yang mana, berapa banyak kuantitas yang harus dibeli, tunai atau. kredit, kapan dibayar, dan seterusnya.
e. SIM banyak digunakan olch para manajer madya, dengan tujuan untuk mengendalikan kegiatan perusahaan agar dapat mencapai tujuan clan sasaran yang telah ditetapkan oleh manajer puncak.

f. Data yang diolah melibatkan data masa Ialu dan data yang baru. Data masa yang akan datang Gebih sering disebut sebagai data untuk analisis) akan banyak diolah olch sistem pendukung keputusan dan sistem pakar.

g. SIM memerlukan waktu relatif lama untuk membangunnya, karena sistem ini tidak tergolong ke dalarn sistem yang sangat dibutuhkan olch manajemen. Manajemen perusahian biasanya mendahulukan SPT, karena digunakat~ untuk mencatat data kegiatan perusahaan. Apabila dimungkinkan, mmaannaajje, men menginginkan membangun SPT clan SIM secara bersarnaan.

Contoh. Sistern informasi akuntansi Auah perusahaan biasanya mdipufi SPT dan sekaligus SM Bagian SPT melipufi pencatatan transaksi dan pelaporan baku, misainya laporan daftar harga baran& laporan pen~a6n berkala, laporan rugi laba, dan neraca. Karakterisfik SIM ditandai dengan dised**,' kannya fasilitas untuk menghasilkan berbagai laporan yang dapat dirancang olch pemakainya. laporan analisis urnur piutang, yang rnenarnpilkan tagiban kepada masing masing pelanggan dan masa jatuh ternponya. Contoh informasi lain adalah laporan realisasi dibandingkan dengan anggaran.

Contob. Sistern informasi fungsional di dalarn perusahaan, biasanya dapat digolongkan ke dalm SIM. Sebagai contoh, sistein informasi produksi, sistem infornusi pernasaran, sistern informasi pc" nalia, dan sistern infornasi akfiva.

Sistem informasi manajemen tidak dapat berdifi sendiri, karena memerlukan input dari sistem lain (yaitu SM) clan menghasifican informasi bagi sistern yang lain. Hubungan antara SIM dengan sistern sistern informasi yang lain dapat dihhat pada gambar berikut.

Masing masing sistern informasi yang berhubungan dengan SI9 mempunyai tugas pokok sebagai berikut. Di tiap perusahaan tugas ini dapat saja berbeda.

Berbagai sistem informasi yang diuraikan pada tabel di atas, sistem informasi manajemen Memiliki kaitan'yaiig sangat erat. Basis data yang diguna
kan oleh masing inasing sistem tersebut saling terkait. Sebagai contoh, SIM
dapat menghasilkan informasi: karyawan mana saja (data pokoknya ada di sistem
inforinasi personalia) yang menghasilkan penjualan tertinggi (data pokoknya ada di sistem infomiasi Pemasaran). schingga dapat diketahui berapa laba yang diperoleh dari masing masing penjualan tersebut (data sistem informasi produksi).

Sejak chgunAmnya komputer untuk Pengolahan data, telah diterapkan berbagai data di pengolahan data. Beberapa cam pengolahan data yang hingga saat ini masih ban dipakai adalah: pengolah an data terpusat (centrak.Zedprocessinwww.msn.corn).
Yahoo! Messenger (www.yahoo.com).
ICQ (www.icq.com)

d. Program pengelolaan basis data bersama, misalnya..

MS Access.
Program spreadsheet, misalnya MS Excel.
Program pembaca basis data seperti ACL dan Report Writer.

Program program aplikasi yang diuraikan di at as sebenarnya tidak hanya dapatdipakai dalam kegiatan bisnis atau formal di kantor, tetapi juga dapat dipakai secara individual di rumah. Saat ini banyak pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga dan pengguna individu lainnya yang sudah memanfaat dart program program tersebut untuk mempermudah atau mempercepat kegiatan sehari harinya.